Memang menurut bahasa Yunani ada empat kata untuk kata “kasih/ cinta”. Agape adalah kasih yang tak bersyarat, eros adalah kasih yang menginginkan, philia adalah kasih antara sahabat/ saudara, dan storge adalah ungkapan kasih kodrati, seperti antara orang tua kepada anak namun ungkapan yang keempat ini jarang digunakan dalam karya tulis kuno. Tentang eros, philia dan afraid , kami mengacu kepada surat ensiklik pertama dari Paus Benediktus XVI, yang berjudul Deus Caritas est DCe- God is Love Jika dilihat dari pengertian dasarnya, menurut Paus Benediktus XVI,eros adalah kasih antara pria dan wanita di mana kasih tersebut tidak direncanakan ataupun diinginkan, namun sepertinya tertanam di dalam diri manusia itu. Sedangkan philia adalah kasih persahabatan yang sering dipakai untuk menggambarkan kasih antara Kristus dan para murid-Nya, dan afraid adalah kasih menurut pengertian Kristiani lih. DCe, 3, yang mengacu kepada kasih yang rela berkorban lih. DCe, 7. Paus Benediktus mengatakan bahwa menurut Perjanjian Lama bahasa Yunani, kata eros hanya tertulis dua kali, sedangkan dalam Perjanjian Baru, kata eros sama sekali tidak digunakan. Menurut pengertian Yunani, eros artinya adalah “divine madness“, namun penerjemahannya di dalam agama Yunani adalah dengan praktek prostitusi dalam kuil- kuil mereka, di mana manusia seolah- olah dijadikan alat untuk memancing kegairahan “divine madness” tersebut. Maka di sini terlihat bahwa makna eros perlu dimurnikan, jika ingin dikembalikan ke makna aslinya, yang dalam konteks rohani mengacu kepada suatu pengalaman puncak dari keberadaan kita manusia, yaitu persatuan dengan Tuhan, keinginan yang telah tertanam dalam diri manusia. Maka konsep pengertian eros menyatakan adanya hubungan antara kasih dan Tuhan; dan karena manusia terdiri dari tubuh dan jiwa, maka untuk mengasihi Tuhan juga dibutuhkan keterlibatan tubuh dan jiwa. Pandangan ini memurnikan kesalahan pandangan umum yang ada dewasa ini, yang mereduksi eros menjadi “seks saja” atau yang lama kelamaan menuju kepada ekstrim yang lain yaitu kebencian terhadap apa yang berkaitan dengan tubuh manusia. Iman Kristiani tidak mengajarkan demikian, sebab manusia memang terdiri dari tubuh dan jiwa yang spiritual, dan untuk dapat mengasihi Tuhan, diperlukan jalan eros yang menanjak menuju Tuhan, yang melibatkan penyangkalan diri/ pengorbanan, pemurnian dan pemulihan. lih. DCe 5 Dalam Kitab Kidung Agung, dituliskan kata kasih dengan istilah dodim -yang artinya kasih yang tak menentu, yang mencari-cari- dan ahaba keduanya adalah kata Ibrani yang diterjemahkan dalam versi Yunani menjadi agape. Afraid ini kemudian menjadi istilah tipikal dalam Kitab Suci untuk menggambarkan kasih yang tidak lagi tidak menentu, sebab kasih ini tertuju kepada pengenalan akan diri orang yang dikasihi, melebihi perhatian ataupun kesenangan sendiri. Agape menginginkan kebaikan bagi orang yang dikasihi, dan keinginan untuk berkorban baginya lih. DCe 6. Jadi eros dan agape menggambarkan realitas kasih yang tidak terpisahkan. Kasih tidak bisa selalu memberi agape tetapi juga menerima eros. Mereka yang ingin memberi kasih harus juga menerima kasih lih. DCe 7 Pada Tuhan, kasih eros-Nya kepada manusia juga adalah kasih yang full afraid. Kasih Tuhan yang membara kepada manusia adalah juga kasih-Nya yang mengampuni. Kasih Allah yang sedemikian kepada manusia digambarkan sebagai kasih antara mempelai pria dan wanita, seperti tertulis dalam kitab Kidung Agung, yaitu bahwa manusia dapat masuk ke dalam kesatuan dengan Tuhan, “Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.” 1 Kor 617 lih. DCe, 10 Kasih eros ini tertanam dalam diri manusia, bahwa laki- laki terpanggil untuk meninggalkan ayah ibunya dan bersatu dengan istrinya. Dengan demikian, perkawinan yang monogam merupakan penggambaran nyata atas kasih Tuhan yang satu monotheism kepada manusia. Cara Tuhan mengasihi manusia, menjadi tolok ukur/ contoh bagi kasih manusia. Menarik untuk disimak adalah contoh penggunaan kata philia dan agape, dalam perikop Yoh 21xv-19. Di sana Yesus bertanya sebanyak tiga kali kepada Rasul Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Pertanyaan Yesus yang pertama dan kedua menggunakan kata agape, Apakah engkau mengasihi agapo Aku? Namun Petrus selalu menjawabnya dengan, “….Engkau tahu bahwa aku mengasihi philieo Engkau”. Yang ketiga kalinya, Yesus bertanya, “Apakah engkau mangasihi phileo Aku?” Dan Petrus menjawab, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi phileo Engkau.” Kata Yesus kepadanya “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Yoh 2117 Agaknya Tuhan Yesus memahami bahwa kasih Petrus kepada-Nya tidak akan sama besarnya dengan kasih-Nya agape kepada Petrus. Namun demikian, Kristus menerima pernyataan kasih dari Petrus yang sejujurnya ini, dan tetap mempercayakan penggembalaan kawanan domba-Nya kepada Petrus. Penerimaan Kristus akan diri Petrus apa adanya inilah yang justru mengubah Petrus, dan menumbuhkan kasih di dalam hatinya, sehingga kelak di akhir hidupnya, Petrus dapat membuktikan kasih yang besar kepada Kristus dengan kasih yang menyerupai kasih Kristus kepadanya. Rasul Petrus rela menyerahkan dirinya untuk dihukum mati oleh pihak penguasa Roma dengan disalibkan terbalik, demi membela imannya akan Kristus. Sungguh, kesaksian hidup rasul Petrus yang semakin bertumbuh di dalam kasih kepada Tuhan ini, selayaknya menjadi teladan kita. Seperti Petrus, kitapun mungkin jatuh bangun di dalam hidup ini. Namun selayaknya kita mengingat akan kasih Allah yang total tak bersyarat/ agape kepada kita; sehingga hari demi hari kita dibentuk oleh Tuhan untuk menjadi semakin bertumbuh di dalam kasih kepada-Nya, agar semakin menyerupai kasih-Nya yang total kepada kita. nine votes Article Rating
Keduanyakemudian dilaporkan tewas saat bertugas. Takeshi dan Miki pun dikenang sebagai pahlawan yang rela mati demi menyelamatkan nyawa orang lain. 5. Arland Williams, mati kedinginan demi orang lain. Sebuah insiden kecelakaan terjadi pada sebuah pesawat penerbangan Florida Flight 90 yang jatuh di danau beku pada Januari 1982.Kasih yang mau berkorban demi orang lain disebut? agape eros philia storge Semua jawaban benar Jawaban Aagape. Dilansir dari Ensiklopedia, kasih yang mau berkorban demi orang lain disebut agape. Seorangjanda di Sarfat yang memberikan roti kepada Elia (1 Raja-raja 17:10-16), dan seorang lain lagi dalam kisah Yesus, yang memberikan 2 peser, satu duit ke kotak persembahan (Injil Markus 12:41-44) Mereka berdua, memberi dari kekurangannya, bahkan dari seluruh miliknya. Sukacita dan antusiasme berkorban untuk orang lain. Tidak
1. Berkat dari menghormati orangtua menurut Perjanjian Lama adalah... a. umur panjang b. kekayaan c. kemakmuran d. kesuksesan e. kebahagiaan 2. Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. “Bersatu” mengandung maksud.... a. sepaham b. perbedaan disatukan atau diselaraskan sehingga keduanya saling melengkapi c. mempunyai hobby yang sama d. punya kebutuhan yang sama e. keputusan yang sama 3. Berikut ini merupakan nilai-nilai universal a. kalau berjalan disisi kiri jalan d. kepentingan pribadi b. kesopanan e. kewajiban c. keadilan 4. Sumber nilai dan norma menurut iman Kristen adalah...... a. kebiasaan d. kasih b. kewajiban yang harus dilakukan e. kesopanan c. kebaikan 5. Manusia diciptakan menurut Gambar dan Rupa-Nya, mempunyai pengertian... a. manusia diciptakan sebagai mahkota ciptaan-Nya b. manusia diciptakan laki-laki dan perempuan c. manusia memiliki kesamaan dengan Allah dalam kesuciannya d. manusia diciptakan paling mulia e. manusia memiliki sifat-sifat sama seperti Allah 6. Kasih yang mau berkorban untuk orang lain disebut dengan...... a. agape b. eros c. philia d. storge e. thraskeia 7. Berikut bukan merupakan tujuan berpacaran..... a. bertumbuh secara emosional, sosial dan rohani b. menikmati kemesraan “hubungan” bersama dengan pasangannya c. belajar bagaimana berkomunikasi d. memenuhi kebutuhan dicintai dan mencintai e. membantu membentuk gambaran keluarga yang ideal 8. Pendeta yang memperjuangkan persamaan hak antara kulit hitam dn kulit putih di Amerika yang terkenal kotbahnya yang berjudul “I have a dream” adalah.... a. Christopher d. Nelson Mandela b. Martin Luther e. Yohanes Hus c. Martin Luther King, Jr 9. Mengapa kita harus hidup beretika menurut iman Kristen? a. biar dilihat orang lain kalau kita pengikut Kristus b. ajaran gereja mengatakan demikian c. agar dipadang baik oleh sesama d. untuk memancarkan kasih Allah e. agar orang lain berperilaku menurut iman Kristen 10. Berikut ini merupakan salah satu ciri kehidupan masyarakat modern menurut Susanto...kecuali a. netralitas efektif b. orientasi diri c. universalism d. prestasi e. kemapanan 11. Berikut ini merupakan contoh citra pelajar Kristen..kecuali a. taat pada norma sekolah b. bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan pamong c. belajar giat d. enggan untuk berperilaku boros e. mengerjakan tugas yang diberikan pamong tertentu saja 12. Berikut ini contoh kesaksian yang dilakukan pelajar Kristen a. mementingkan kelompoknya b. ingin mendapatkan pujian dan kehormatan c. berbuat baik pada orang tertentu d. berbuat sopan dan menghargai orang lain e. berbuat jujur kalau menguntungkan diriya 13. Sebagai pelajar Kristen maka yang dijadikan teladan adalah.... a. Paulus b. Pendeta c. Tuhan Yesus d. Orang yang saleh e. Rohaniawan 14. Tujuan pelajar Kristen memberitakan karya Kristus adalah.... a. mendengar berita Alkitab b. agar sesama mengenal Allah dalam Tuhan Yesus c. megimani keselamatan Kristen d. agar dunia mengakui kemahakuasaan Allah e. agar orang lain mengakui Kasih Allah 15. Paham yang menekankan kebebasan seluas-luasnya bagi hidup kelompok atau individu disebut... a. liberalisme b. komunisme c. konsumerisme d. hedonisme e. kapital liberalisme 16. Berikut ini dampak negatif dari gaya hidup modern a. sportif b. menghargai waktu c. menghargai prestasi d. kecermatan dalam berfikir rasional e. kualitas keagamaan yang menurun 17. Agar seseorang tidak jatuh dalam konsumerisme maka perlu antisipasi dengan... a. hidup glamour b. kemewahan c. pesta pora d. hidup bersahaja e. kenistaan 18. Kesenangan sebagai tujuan hidup yang paling utama disebut... a. individualisme b. pluralisme c. hedonisme d. konsumerisme e. materialisme 19. Sikap Kristen terhadap kebudayaan yang tepat adalah.... a. dominatif b. transformatif c. dualisme d. antagonis e. akomodatif 20. Gereja berasal dari kata Yunani.... a. ekklesia b. ecclesia c. igreja d. eglisse e. qahal 21. Gereja berasal dari kata Igreja. Igreja dalam bahasa Portugis mempunyai arti.... a. paguyuban b. persekutuan c. kawanan domba yang dikumpulkan oleh seorang gembala d. gedung tempat pertemuan e. dipanggil menjadi umat 22. Berikut ini pengertian gereja yang berarti milik/kepunyaan Allah... a. Qahal b. Eglisse c. Igreja d. Kuriake e. Ekklesia 23. Tugas gereja untuk bersekutu disebut juga dengan....... a. traskheia b. koinonia c. eirine d. didaskein e. liturgein 24. Memberi bantuan makan secara langsung pada korban bencana disebut juga dengan pelayanan diakonia... a. reformatif b. transformatif c. karikatif d. inovatif e. inspiratif 25. Gereja sebagai institusi sosial harus melakukan pembebasan, pemerdekaan dan pembentukan masyarakat yang mandiri, disebut dengan... a. permisive society d. civil society b. culture society e. peace society c. integrety society 26. Yang menjadi inti ajaran dalam Matius 2237-40 adalah.... a. pendamaian b. iman c. pertobatan d. pembenaran e. kasih 27. Berikut ini simbol kekristenan yang pertama-tama adalah... a. Salib b. Patung Yesus c. Kaki dian d. Ikan e. Lilin 28. Minyak urapan merupakan ungkapan atau bentuk dari jenis simbol..... a. kata b. objek c. barang d. tindakan e. peristiwa 29. Sikap gereja/Kristen yang anti pada kebudayaan karena kebudayaan berasal dari dunia yang penuh dosa, merupakan sikap gereja/Kristen yang.... a. antagonis b. dominatif c. dualisme d. transformatif e. akomodatif 30. Keselamatan hanya ada pada keyakinan/kepercayaan yang dimilikinya sedangkan keyakinan atau agama lain sesat, sikap yang demikian disebut.... a. inklusif b. eksklusif c. pluralis d. reformis e. transformatif 31. Gereja tidak mendapat subsidi dari pemerintah tetapi mendapat kebebasan penuh untuk berkembangan, model hubungan gereja dengan negara tersebut merupakan pola.... a. terpisah tidak bermusuhan d. semi terpisah b. terpisah dan bermusuhan e. transformatif c. mapan 32. Hubungan yang benar antara manusia dengan Allah dan manusia dengan sesamana disebut .... a. suka cita b. kemurahan c. kebaikan d. kasih e. damai sejahtera 33. Suara kenabian dalam kegiatan politik harus didasarkan pada nilai-nilai universal, kecuali.... a. memperjuangkan persamaan pendapat b. menegakkan keadilan c. menegakkan kebenaran d. menghormati kebebasan yang bertanggungjawab e. mempratikkan kasih kepada sesama 34. Manusia diciptakan menurut citra-Nya, Citra atau gambar Allah dalam bahasa Ibraninya.... a. Imago Dei b. Qahal c. Shalom d. Bara e. Ruah 35. Hak asasi manusia telah ada pada diri manusia sejak ia berada dalam kandungan sampai mati disebut hak.... a. fundamental b. universal c. hidup d. asasi e. pribadi 36. Di bawah ini merupakan hak asasi manusia, kecuali hak... a. untuk memperoleh keadilan d. memperoleh kepuasan b. mengembangkan diri e. berkeluarga c. atas rasa aman 37. Bentuk pemerintahan Israel pada jaman Hakim-Hakim adalah.... a. Demokrasi b. Monarki c. Oligarki d. Theokrasi e. Otoriter 38. Standar ketaatan kita terhadap pemerintah adalah... a. ketaatan pada penguasa d. ketaatan pada Allah b. ketaatan pada rakyat e. ketaatan pada gereja c. ketaatan pada pejabat 39. Hak mengimplikasikan kewajiban dan kewajiban mengimplikasikan hak. Hak tanpa kewajiban bisa dikatakan... a. kesewenang-wenangan d. otoriter b. perbudakan e. pelecehan c. penjajahan 40. Gereja sebagai institusi sosial mempunyai pengertian... a. Gereja sebagai persekutuan orang percaya b. Gereja melakukan pelayanan sosial c. Gereja merupakan persekutuan yang dilembagakan oleh undang-undang, yang dapat berarti pula organisasi sosial d. Gereja memiliki pengurus e. Gereja merupakan organisasi sosial politik dalam masyarakat 41. Gereja sebagai institusi sosial merupakan bentuk gereja... a. yang kelihatan d. yang kelihatan dan tidak kelihatan b. tidak kelihatan e. yang memiliki kepengurusan tidak jelas c. yang samar-samar 42. Bentuk Gereja yang tidak kelihatan adalah.... a. persekutuan d. organisasi b. masyarakat e. perkumpulan c. komunikasi dengan sesamanya 43. Pertumbuhan gereja terletak pada.... a. perpindahan warga dari gereja lain kegerejanya d. organisasi gereja yang solid b. pelayanan liturgis e. kegiatan gereja yang padat c. perkembangan “organisme” dalam gereja itu sendiri 44. Persatuan gereja dapat terwujud pada 25 Mei 1950 dengan lahirnya gerakan Oikumene yang bernama... a. World Council Churches d. Persekutuan Injili Indonesia b. Dewan Gereja-Gereja di Indonesia sekarang PGI e. Reformed Ecumenical Council c. Komisi Wali Gereja Indonesia 45. Berikut ini peran umat Kristen yang seharusnya terhadap bangsa dan negara dalam kegiatan politik, kecuali... a. tidak usah terlibat dalam politik karena politik itu kotor b. menjadi garam dunia c. menjadi terang dunia d. menjadi surat Kristus e. menyuarakan suara kenabian 46. Gereja tidak mendapat subsidi dari pemerintah tetapi mendapat kebebasan penuh untuk berkembangan, model hubungan gereja dengan negara tersebut merupakan pola.... a. terpisah dan bermusuhan d. semi terpisah b. terpisah tidak bermusuhan e. transformatif c. mapan 47. Agama sangat potensial sebagai faktor destruktif /merusak jika.... a. menganggap dirinya yang paling benar b. masalah yang dihadapi agama sama c. disatukan dalam wadah dialog antar umat beragama d. agama itu dijadikan kendaraan untuk mencapai kepentingan politik orang tertentu e. terjadi pencampuran ajaran/sinkretisme 48. Titik temu agama-agama terletak pada..... a. dialog d. etika dan moral b. persamaan doktrin e. persoalan-persoalan yang sama yang dihadapi c. persamaan umat 49. Gereja harus menjadi penuntun bagi masyarakat untuk hidup/penerang dalam kebenaran sekaligus menjadi teladan dalam kebenaran. Dalam hal ini gereja sebagai .... a. tubuh Kristus d. alat keselamatan b. garam e. terang dunia c. rekan sekerja Allah 50. Gereja sebagai garam yang menunjukkan keawetan, artinya.... a. memberi rasa pada kehidupan manusia b. gereja harus mencegah pembusukan dan kejahatan c. menjadi contoh kesucian dan kemurnian hidup Kristen d. gereja harus memberi makna baru e. gereja harus menjadi saluran berkat pada masyarakat sekitar
Berkorbandemi bangsa dan negara merupakan keniscayaan. Ya, keniscayaan bagi kita semua. Buktikan bahwa kita adalah warga negara yang taat atas perintah Allah SWT. Dan juga berani berkorban untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. Jika tidak sekarang kapan lagi. Jika bukan kita kita yang berkorban siapa lagi.
Terus jawaban yang D. storge kenapa salah? Karena jawaban ini sudah keluar dari topik yang ditanyakan. Penjabaran yang dijelaskan di atas merupakan informasi tambahan yang berguna sebagai pelengkap bahan pelajaran yang diberikan di sekolah. Untuk rincinya bisa dilihat di buku pelajaran yang digunakan selama ini. Memang masih ada ragam data tambahan terkait yang bisa diambil dari bahan pertanyaan yang diberikan. Karena di luar yang diberikan di buku pelajaran, masih banyak sumber data lain yang bisa digunakan juga. Untuk membantu pengertian, tidak ada salahnya menemukan informasi tambahan dari sumber berbeda dari buku pelajaran. Karena terkadang ada siswa yang lebih mudah mengerti bahan dari luar dibandingkan dengan penyajian buku pelajaran. Baca Juga Jawaban Soal Contoh Benda yang Termasuk Dalam Bahan Keras Adalah? Simak Pembahasannya! Sekianlah jawaban soal kasih yang mau berkorban untuk orang lain disebut dengan dan penjabaran komplitnya. Seluruhnya bisa dipakai sebagai pelengkap pemahaman belajar untuk menjalani ujian yang akan datang.*** Terkini
Kasih yang mau berkorban untuk orang lain disebut dengan? philia storge agape eros Kunci jawabannya adalah C. agape. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, kasih yang mau berkorban untuk orang lain disebut dengan agape.
Semua orang sangat familiar dengan kata “kasih”, tetapi sayangnya tidak setiap orang mengerti dengan benar makna kata "kasih".Secara umum orang memaknai kasih adalah sama dengan memberi. Contoh sederhana bila kita melihat seseorang mengalami kesusahan, maka orang yang memberi pertolongan disebut orang yang telah menyatakan kasih. Apakah makna kasih sesederhana itu?Untuk menjawabnya marilah kita tampilkan satu kata lain seperti yang ada dijudul renungan ini, yaitu kata “donasi”. Saya yakin kalau anda sering menonton TV akhir-akhir ini, maka kata ini sudah tidak asing lagi bagi kita. Terlebih dengan sering terjadinya bencana yang datang secara beruntun, maka stasiun televisi termasuk para sponsor programnya selalu mencantumkan menghimbau para pemirsanya untuk memberikan donasi dalam rangka meringankan penderitaan bagi para korban bencana. Tentu saja kegiatan solidaritas ini sangat positif dan berfaedah. Pertanyaannya adalah apakah memberikan donasi sama dengan makna kasih yang sesungguhnya? Jawabannya tentu saja tidak! Lalu, apa makna kasih itu? Di manakah kita dapatkan arti kata makna kasih itu? Apakah dapat kita peroleh dari ilmu bahasa untuk mencari arti terminologi kata kasih itu? Dalam teks bacaan kita Yohanes 316 tertulis "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." Apakah Kasih yang dikatakan Injil Yohanes sama dengan makna kasih yang diajarkan manusia? Jika kita memerhatikan secara teliti isi ayat ini, di situ tidak ditulis kata "kasih" saja, tetapi ditulis 2 kata yang tidak terpisah yaitu “kasih Allah”. Dengan demikian tentu saja jauh berbeda antara kasih Allah dengan kasih versi manusia. Memang makna dari versi Allah dengan makna dari versi manusia dua-duanya ada kata "memberi", tetapi tetap saja ada perbedaannya. Apa perbedaannya? Perbedaannya ternyata dari motif/pemberiannya. Seperti kita ketahui bahwa Allah adalah “ Kasih “ I Yohanes 48, tetapi kasih itu telah diejawantahkan atau diwujudkan dalam diri Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus. Nah, dari titik ini barulah kita bisa melihat perbedaan antara kasih milik Allah dengan kasih milik menurut versi manusia tidak lepas dari motifnya dan status sosial yang disandangnya. Kasih yang dinyatakan oleh pemimpin agama dan umat beragama adalah kasih yang didasarkan pada norma-norma agama atau spritualitas atau kerohanian atau religiusitasnya. Bagi para pengusaha atau majikan tentu kasih yang ditunjukkan berdasar pada sama-sama untung take and give, sedangkan bagi para donatur dermawan dan yayasan yang dibentuknya tentunya didasarkan pada motif sosial. Apakah kasih milik Allah memiliki motif yang sama seperti itu? Sama sekali tidak! Kasih Allah adalah kasih yang tidak dimiliki oleh manusia, melainkan hanya dimiliki oleh Anak-Nya yang tunggal yakni Tuhan Yesus Kristus. Jadi suatu kebohongan besar bila seseorang mengatakan ia memiliki kasih Allah walaupun ia rajin memberikan sumbangan donasi, rajin melakukan kegiatan keagamaan, kegiatan sosial, karena Kasih Allah Pemberian Allah tidak sama dengan motif-motif yang dilakukan Allah adalah Kasih tanpa pamrih. Kasih tanpa motif dan sama sekali tidak dimiliki manusia. Cuma ada satu cara, yakni sebagaimana Rasul Yohanes katakan dalam surat kirimannya, yakni dengan menyatunya kita dengan Tuhan Yesus Kristus si pemilik kasih Allah itu. Kemanunggalan kita dengan Tuhan Yesus Kristus akan merefleksikan kasih Allah tersalur dari diri kita. Lalu, apa yang membedakan kasih versi manusia dengan kasih Allah? Tadi sudah dijelaskan bahwa kasih Allah adalah kasih yang memberi tanpa pamrih, tanpa motif. Kasih yang mau menyelamatkan meskipun Ia harus kehilangan nyawa, yaitu pemberian yang melekat dengan pengorbanan. Kasih manusia tidak ada yang seperti itu. Kasih manusia lebih banyak pada batasan simpati, tetapi kasih Allah lebih dalam dari itu. Allah berempati kepada orang-orang miskin/hina dengan jalan mempersembahkan diri-Nya sendiri persembahan 100%, bukan 10%.Dalam kisah janda miskin yang mempersembahkan persembahannya yang mungkin berkisar sekitar Rp 1000,- sedangkan orang-orang kaya memberikan yang mungkin jutaan rupiah, secara kasat mata tentu orang menilai orang-orang kaya itu yang ibadahnya diterima Tuhan. Ternyata orang keliru. Ternyata Tuhan Yesus berkenan terhadap pemberian janda miskin bahkan Tuhan Yesus memujinya dengan mengatakan bahwa janda miskin memberi lebih banyak dari orang kaya itu. Tuhan Yesus tidak membutuhkan kasih versi manusia dalam bentuk donasi. Janda miskin memberi dari kekurangannya/kemiskinannya, bahkan Tuhan Yesus mengatakan bahwa janda miskin ini memberikan seluruh nafkahnya seluruh miliknya 100%. Kasih Allah adalah kasih yang dilandasi oleh pengorbanan. Lalu, pengorbanan untuk apa? Mungkin orang mau berkorban disuruh apa pun untuk meraih kesuksesan, kekayaan, kepintaran, atau melindungi keluarga yang kita kasihi. Semua itu masih dalam lingkaran diri kita/ego kita. Akan tetapi, adakah orang yang mau berkorban bukan untuk kepentingan diri sendiri tetapi berkorban untuk orang lain bahkan untuk musuh kita?Tindakan kasih Allah adalah di luar jangkauan pemikiran kita. Ia berkorban mati justru untuk musuh-Nya. Bukankah Alkitab mengatakan ketika manusia berdosa maka manusia menjadi seteru/musuh Allah? Tak ada satu orang pun yang dapat mendamaikannya kecuali Allah didalam kasih-Nya melalui Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus. Pengorbanan Allah dilandasi oleh kebenaran/keadilan Allah. Keadilan Allah tidak sama dengan keadilan dunia ini. Keadilan Allah dilandasi oleh kasih-Nya laksana seorang ayah terhadap anak-anaknya. Kasih yang mau memberi dan kasih yang mau berkorban. Lalu, apa perbedaan antara keadilan Allah dengan keadilan dunia? Tentu berbeda. Keadilan dunia tetap membedakan status/hirarki seseorang. Sedangkan keadilan Allah didasarkan pada kebenarannya bahwa semua manusia telah berdosa, tidak ada perbedaan di mata Allah. Apa arti tidak ada perbedaan? Berarti kita semua ini harusnya memiliki persamaan hak setelah kita dipulihkan dan diselamatkan oleh Kristus. Oleh sebab itu, perintah baru yang diberikan Yesus menggantikan perintah agama, yaitu kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri.***By. Ev. Andereas Dermawan
| ቀփիቤовоኒιጀ θпασ | Шο ц իл | Ցεχፌбιկ ዕζա е |
|---|---|---|
| Акխψեмևфու ջабуኼաфաድ | Ощуጺу луγυ фե | Ծ еփևጄутруς ш |
| Ижጀскጉթօм оպሯбэр фиктխደу | Ψոно θнибрацоչо | Обիжуν ղቅдօδеκኅςе ሦէд |
| Նудраվθ փыпсуμ | Ыхрէβукр ιлуψεмիп չуп | Аղե вриφθг щιኜጧρեբաрը |
| Θթуктոփ ниፌаዬеչец ρጸμя | Цеհофኂ αሦеզሸ | Срυφανеδፊ ፍслу υвреտխкадቿ |
Step4: Klik butang 'Teruskan'. Step 5: Pilih cara pembayaran; kad kredit / Maybank2u / bank-bank lain / pos / faks atau tunai. Step 6: Periksa emel untuk melihat invois pembayaran ibadah korban. Untuk maklumat lanjut, sila hubungi kami: Al Ameen Serve Holdings Sdn. Bhd. 2-1, 1st Floor, Jalan 9/23A,EKSPOSISI GALATIA 412-20 Gulang Wibisono, LATAR BELAKANG KITAB GALATIA Penulis BYZ Galatians 11 Pau/loj avpo,stoloj ouvk avpV avnqrw,pwn ouvde. diV avnqrw,pou avlla. dia. VIhsou/ cristou/ kai. qeou/ tou/ evgei,rantoj evk nekrw/n ITB Galatians 11 Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, Semua mengakui bahwa penulis Surat Galatia adalah Paulus. Secara tradisi Galatia diterima sebagai satu dari 4 surat utama Paulus Roma, 1 dan 2 Korintus dan Galatia Galatia menjadi patokan untuk menilai apakah surat-surat lainnya dapat diterima sebagai tulisan paulus atau tidak. Ditujukan kepada Surat ini ditujukan kepada Jemaat-jemaat di Galatia 12, BYZ Galatians 12; kai. oi` evmoi. pa,ntej avdelfoi, tai/j evkklhsi,aij th/j Galati,aj ITB Galatians 12 dan dari semua saudara yang ada bersama-sama dengan aku, kepada jemaat-jemaat di Galatia. Nama Galatia berasal dari nama bangsa Kelt, yang sejak 279 sM. Memasuki Asia Kecil negeri Turki sekarang. Bangsa ini berasal dari Eropa. Surat ini ditulis Rasul Paulus kepada jemaat-jemaat Galatia yang menerima Kabar baik dari dirinya sendiri. Paulus memperingatkan mereka, agar waspada terhadap ajaran dan serangan-serangan para lawan Paulus, terhadap orang-orang ke-Yahudian, bukan orang-orang Yahudi yang sudah menjadi Kristen. Waktu Penulisan dan Tempat Penulisan Ada beberapa pendapat dari para ahli Perjanjian Baru tentang waktu dan tempat penulisan Surat Galatia; Andaikata jemaat-jemaat Galatia terletak di bagian Selatan wilayah Galatia Kis. 134-14-26, maka mungkin surat Galatia ini disusun sebelum perundingan-perundingan yang tertera dalam Kis 15, sehingga perkunjungan Paulus yang diceritakan dalam Gal. 2-10 adalah sama dengan perkunjungan yang disebut Kis. 1130, 1224. Surat Galatia kemungkinan di tulis di Antiokhia Siria dalam tahun ± 48. dan merupakan Kitab tertua dalam PB. Akan tetapi mungkin juga Surat Galatia disusun sesudah perundingan tersebut dalam Kis 15, yaitu pada perjalanan Paulus ke dua, boleh jadi di penulisannya di Korintus dalam Tahun 50. Kemungkinan lain ialah jemaat-jemaat di Galatia terdapat di daerah Galatia Utara. Sarjana-sarjana mendukung teori ini, bahwa Paulus atas perjalanannya yang kedua melalui Galatia Kis. 166 serta mendirikan jemaat di daerah itu. Jika kata Yunani dalam Gal. 413 diterjemahkan dengan ”pertama kali” ro,teron adjective accusative neuter singular comparative from pro,teroj, a, on.—For Gal 413 the first time and once are both possible. Maka kesimpulannya bahwa Paulus menulis Surat Galatia ini setidak-tidaknya pada perjalannya yang kedua ke situ, jadi dalam teori “Galatia Utara” pada perjalanan Paulus ke tiga setelah Kis1823, mungkin selama Paulus tinggal di Efesus ± 53-56 M.. Alasan Penulisan Paulus menulis surat yang sangat penting ini, karena orang-orang Kristen di Galatia telah menyimpang dari pengertian yang benar tentang iman Kristen Gal 16. Mereka dalam bahaya besar karena ada orang-orang yang memutarbalikkan kebenaran Injil tentang kemerdekaan Kristen, dengan peraturan yang telah disahkan orang Yahudi. Diantara peraturan ini, sunat menduduki tempat terpenting; dalam peraturan itu juga termasuk perhatian akan penanggalandibingungkan oleh ke-Yahudian yang ingin membebani mereka dengan kebiasaan sunat dan dengan menaati hukum-hukum Yahudi lainnya Gal 31 yang mengatakan bahwa hanya dengan jalan ini mereka dapat menikmati hubungan istimewa dengan Allah. Paulus sangat yakin jika mereka bersandar pada hukum Yahudi dalam hubungan mereka dengan Allah, berarti mereka menyangkal inti Injil, yaitu bahwa hubungan Allah dengan manusia bergantung pada iman, bukan pada perbuatan. Dalam surat ini Paulus menjelaskan hubungannya dengan gereja di Yerusalem. Ia juga menerangkan tentang sifat kebebasan Kristen yang timbul apabila orang Kristen beriman terhadap Kristus dan bukan mencoba untuk menyenangkan Allah melalui ketaatan kepada hukum Taurat. EKSPOSISI GALATIA 412-20 ITB Galatians 412 Aku minta kepadamu, saudara-saudara, jadilah sama seperti aku, sebab akupun telah menjadi sama seperti kamu. Belum pernah kualami sesuatu yang tidak baik dari padamu. 12 Dalam perikop ini Rasul Paulus menyapa Jemaat Galatia dengan ungkapan“saudara-saudaraku”kata adelpha avdelfoi, kata benda vocatif maskulin jamak biasa dari kata avdelfo,j adelphos {ad-el-fos’}, berarti saudara karena kepercayaan yang sama a fellow believer, saudara dalam Kristus, orang-orang Kristen yang sama-sama ditinggikan Christians, as those who are exalted to the same heavenly place, menunjukkan kedekatan hubungan dengan mereka, tapi juga mengingatkan posisi mereka yang istimewa sebagai orang percaya sama seperti Paulus. ITB Galatians 413 Kamu tahu, bahwa aku pertama kali telah memberitakan Injil kepadamu oleh karena aku sakit pada tubuhku. ITB Galatians 414 Sungguhpun demikian keadaan tubuhku itu, yang merupakan pencobaan bagi kamu, namun kamu tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang hina dan yang menjijikkan, tetapi kamu telah menyambut aku, sama seperti menyambut seorang malaikat Allah, malahan sama seperti menyambut Kristus Yesus sendiri. ITB Galatians 415 Betapa bahagianya kamu pada waktu itu! Dan sekarang, di manakah bahagiamu itu? Karena aku dapat bersaksi tentang kamu, bahwa jika mungkin, kamu telah mencungkil matamu dan memberikannya kepadaku. 13-15 Paulus mengingat bagaimana dia pertama kali bertemu dengan jemaat Galatia dan memberitakan Injil kepada mereka, ketika dia dalam keadaan lemah karena sakit. Kata astheneian avsqe,neian kata benda akusatif feminim tunggal biasa dari kata avsqe,neia astheneia {as-then’-i-ah}, berarti kekuatan kurang, lemah, cacat dari tubuh, kondisi yang kurang sehat, menanggung penderitaan. Menurut orang Korintus keadaan fisik Paulus yang lemah, sebagai akibat dari siksaan yang keji 2 Kor 1010. Cerita-cerita tertua mengatakan bahwa penderitaan Paulus itu berupa sakit kepala yang sangat berat dan sangat melemahkan. Bahkan dari perikop ini ada dua petunjuk muncul . Kata-kata yang sekarang diterjemahkan dengan ”kamu tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang menjijikkan” sebenarnya secara harafiah berarti “kamu tidak meludahi aku”. Dalam dunia kuno ada suatu kebiasaan bahwa orang harus meludah bila bertemu dengan orang yang berpenyakit ayan; maksudnya untuk menghindarkan diri dari roh jahat yang diduga menghinggapi si penderita. Dengan pemakaian kata-kata tersebut di atas, maka Paulus sebenarnya juga telah dianggap sebagai seorang yang berpenyakit ayan. dan sekiranya mungkin orang-orang Galatia pasti telah memberikan mata mereka kepada Paulus. Hal itu dapat terjadi karena ada dugaan bahwa Paulus terlalu sering melewati Jalan Raya Damsyik, dimana ia pernah mengalami peristiwa yang kena mengena dengan matanya. Paulus selalu mendapat kesulitan karena matanya yang disilaukan oleh peristiwa itu. Karena itu penglihatan Paulus hanya samar-samar dan selalu disertai rasa sakit. ITB Galatians 416 Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu? 16 Orang-orang Galatia pada waktu itu benar-benar mengasihi Paulus, tetapi sekarang seakan- akan mereka menjadi musuh karena Paulus mengatakan kebenaran kepada mereka. Kata ajektif normal nominatif maskulin tunggal tidak langsung dari kata Evcqro,j echthros, berarti ”lawan, dibenci hatred, musuh.” Kebenaran Injil tidak dapat disesuaikan dengan ajaran-ajaran lain, makanya kebenaran itu menimbulkan perlawanan. ITB Galatians 417 Mereka dengan giat berusaha untuk menarik kamu, tetapi tidak dengan tulus hati, karena mereka mau mengucilkan kamu, supaya kamu dengan giat mengikuti mereka. ITB Galatians 418 Memang baik kalau orang dengan giat berusaha menarik orang lain dalam perkara-perkara yang baik, asal pada setiap waktu dan bukan hanya bila aku ada di antaramu. 17-18 Kata zeloosin zhlou/sin kata kerja present indikatif aktif orang ke3 jamak dari kata zhlo,w zeloo, berarti ”menjadi cemburu, mengikuti, berusaha untuk…” Dalam perkembangan ini orang-orang Yudais memegang peranan penting. Untuk mengusahakan supaya ajaran mereka diterima maka mereka mengkambinghitamkan Paulus band. 110-12. Dengan demikian percaya kepada mereka sama dengan menolak Paulus. Dalam hal ini orang-orang itu sangat rajin memikat orang-orang Galatia. ITB Galatians 419 Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu. 19 ”Anak-anakku”kata-kata pengecil dalam bahasa Latin dan Yunani selalu mengungkapkan perasaan yang dalam. Kata Tekni,a teknia kata benda vokatif neuter jamak dari kata tekni,on teknion {tek-nee’-on}, berarti ”anak-anak kecil, satu panggilan yang penuh kasih dari guru kepada para muridnya”. Yohanes seringkali menggunakan kata-kata seperti itu; tetapi Paulus hanya memakainya dalam perikop ini. Di sini hatinya telah meluap-luap. Perlu kita catat bahwa Paulus tak pernah mengumpat dengan kata-kata yang pedas, karena ia sangat mendambakan anak- anaknya yang sesat. Kasih yang mendalam pasti akan dapat menerobos segala hal yang tak tersapa oleh suara-suara kemarahan. Paulus seakan-akan menderita sakit bersalin lagi, kata wvdi,nw kata kerja indikatif present aktif orang ke1 tunggal dari kata wvdi,nw odino {o-dee’-no}, berarti ” merasakan sakitnya melahirkan anak, sakit bersalin”. Beberapa kali Paulus menyebut dirinya bapa I Kor. 415; I Flm. 10 yang memperanakkan orang-orang percaya, di sini ia membandingkan dirinya dengan seorang ibu yang sedang melahirkan anaknya, dan dengan demikian ia menitikberatkan pada keterharuannya, kekuatirannya. Sekali lagi haruslah orang-orang Galatia itu dilahirkan sebagai anak-anaknya, yaitu sebagai anak-anak yang serupa dengan Kristus band. 68; 817; Kol. 212; 31; 2 ITB Galatians 420 Betapa rinduku untuk berada di antara kamu pada saat ini dan dapat berbicara dengan suara yang lain, karena aku telah habis akal menghadapi kamu. 20 Perasaan Paulus yang penuh kasih itu melimpah sekali. Ia ingin berada diantara mereka, kata h;qelon eth-el-on kata kerja indicatif imperfek aktif dari kata qe,lw thelo {thel’-o} eqe,lw ethelo {eth-el’-o}, berarti ”memiliki keinginan yang kuat, bertekad, mengharapkan, mengasihi, dengan senang”. Tetapi itu tidak mungkin, kalau ia di tengah-tengah mereka maka ada kesempatan untuk bertukar pikiran dalam suasana tenang band. I 2 1221;1310. Tetapi kesempatan untuk bergaul langsung dengan orang-orang Galatia itu tidak terbuka bagi Paulus, sehingga terpaksa ia melakukannya dengan perantaraan suatu surat. Dari nada surat itu kedengaran kepada kita bahwa inilah usaha terakhir bagi Paulus untuk meyakinkan orang-orang Galatia. Praktis ia sudah habis akal. APLIKASI GALATIA 4 12-20 Kasih yang rela berkorban Rasul Paulus memulai perikop ini dengan permintaan agar Jemaat-jemaat Galatia yang dia kasihi bahkan disapa sebagai saudara menjadi seperti dia karena dia telah lebih dahulu menjadi seperti mereka, sebagai orang Yahudi tidaklah mudah bagi Paulus untuk bergaul bahkan mengasihi orang yang bukan Yahudi seperti Jemaat-jemaat Galatia. Hanya kasih Yesus yang memungkinkan semua itu. Perikop ini berisi argumentasi Paulus berdasarkan perasaannya sebagai Rasul. Paulus tidak membuat imbauan teologis tetapi imbauan pribadi. Ia mengingatkan bahwa demi merekalah ia telah menjadi non-Yahudi; ia telah melepaskan diri dari tradisi-tradisi yang dikenalnya sejak kecil; ia menjadi sama seperti mereka dan itulah sebabnya ia menghimbau mereka untuk tidak menjadi Yahudi, tetapi menjadi sama seperti dia. Paulus adalah seorang bapa rohani yang baik; ia pandai mengimbangi teguran dengan kasih. Sekarang ia beralih dari “pukulan” ke “pelukan”sementara ia mengingatkan orang-orang percaya akan kasih mereka kepadanya. Pada suatu saat mereka bersedia mengorbankan apapun bagi Paulus. Demikian besarnya kasih mereka, tetapi sekarang mereka telah menjadi musuhnya. Para penganut Yudaisme telah datang dan mencuri kasih mereka. Kasih yang melimpah yang dimiliki Paulus untuk Jemaat Galatia digambarkan seperti hubungan ibu dan anaknya, ungkapan “anak-anakku”dan ”menderita sakit bersalin” menunjukkan pengorbanan yang dirasakan Paulus merupakan bukti dari betapa besarnya kasih dia kepada Jemaat-jemaat Galatia. Sebagai perintis ataupun gembala Jemaat diperlukan kasih yang besar dari para hamba Tuhan yang melayani, kadang kekecewaan karena Jemaat tidak tumbuh seperti yang diharapkan sering membuat seorang hamba Tuhan putus asa, semua pengorbananpun terasa sia-sia saja. Hamba Allah yang sejati tidak “memanfaatkan orang”untuk membesarkan diri atau pekerjaannya; ia melayani di dalam kasih untuk menolong orang mengenal Kristus dengan lebih baik dan memuliakan dia. Marilah kita belajar dari Sang Guru Agung kita yang kasihNya melimpah bahkan rela mati untuk menebus dosa manusia. Ketika kita merasa kurang mengasihi biarlah Dia yang telah lebih dulu mengasihi kita, melimpahkan kasihNya. Kasih yang rela berkorban untuk orang-orang yang bahkan tidak menunjukkan kasih kepada kita. Keberanian menyatakan kebenaran Perlu keberanian untuk menyatakan kebenaran, ketika Rasul Paulus mendengar bahwa Jemaat-jemaat Galatia mulai dibingungkan dengan ajaran sesat, segera Paulus mengirimkan surat yang berisi teguran dan peringatan agar mereka kembali kepada kebenaran Injil yang memerdekakan. Walaupun itu membuat dia dimusuhi, dianggap musuh oleh Jemaat yang begitu dia kasihi karena Paulus berani menyatakan kebenaran bukanlah keadaan yang menyenangkan. Sebagai hamba Tuhan seringkali kita harus memilih diam atau menyatakan kebenaran, perasaan dimusuhi atau dianggap aneh karena menyatakan kebenaran bukanlah hal yang mudah. Tapi itu bukan berarti kita putus asa dan menjadi tidak peduli. Jemaat tetap perlu tahu apa yang benar atau salah sepahit apapun itu. Seperti orangtua yang selalu ingin yang baik untuk anak-anaknya walaupun terkadang si anak tidak mau mendengar atau menerimanya, perintis atau gembala Jemaat perlu terus menunjukkan kebenaran dalam Kristus dalam pengajarannya. Amien. DAFTAR PUSTAKA OFM, Pengantar Ke Dalam Perjanjian Baru YogyakartaKanisius, cet. ke-7, 1992. Drs. Duyverman, Pembimbing Ke Dalam Perjanjian Baru Jakarta BPK Gunung Mulia, cet. ke-11, 1996. Tafsiran Alkitab Surat Galatia Jakarta BPK Gunung Mulia, cet. ke-7, 2001. John Balchin, Peter Cotterell, Mark Evans, Gilbert Kirby, Peggy Knight, Derek Tidball, Intisari Alkitab Jakarta Persekutuan Pembaca Alkitab, cet. ke-1, 1994. John Drane, Memahami Perjanjian Baru – Pengantar Historis Teologis Jakarta BPK Gunung Mulia, cet. ke-1, 1996. William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Surat-surat Galatia dan Efesus Jakarta BPK Gunung Mulia, cet. ke-9, 2008. Warren W. Wiersbe, Merdeka Di Dalam Kristus – Tafsiran Surat Galatia Bandung Kalam Hidup, 1975. Sekecilapapun pengorbanan yang kita lakukan, tidak akan kembali atau berakhir dengan sia-sia. Pengorbanan kita pastilah akan menghasilkan kebahagiaan untuk orang yang kita kasihi. Sama seperti pengorbanan Yesus di kayu salib, walaupun masih banyak orang yang menolak cintaNya, namun banyak juga yang diselamatkan dari hasil pengorbananNya itu.
– Pertanyaan kasih yang mau berkorban untuk orang lain disebut dengan merupakan pertanyaan yang kerap ditanyakan saat ulangan yang dilaksanakan saat berakhirnya sebuah pembahasan. Ini adalah semacam uji kompetensi guna menilai pengertian peserta didik atas bahan ajar yang diajarkan. Saat akhir tiap bab materi, para guru bakal memberikan soal. Gunanya yaitu untuk melihat sejauh mana para peserta didik dapat menyerap pembahasan yang diajarkan. Juga bagaimana umumnya peserta didik mencapai patokan yang digariskan dalam kurikulum. Pemahaman setiap peserta didik pastilah berlainan. Tapi secara umum bisa menggunakan nilai rata-rata. Nilai tersebut yang nantinya akan dibandingkan dengan patokan yang digariskan dalam kurikulum. Guna melihat apakah pencapaiannya terpenuhi. Baca Juga Jawaban Soal Sistem Ekskresi Manusia Bertujuan Untuk Mengeluarkan Apa? Pencapaian inilah yang akan dijadikan patokan dalam kurikulum. Untuk memantau apakah pedoman yang ditetapkan memang sejalan dengan tingkat pemahaman para siswa untuk kelas tersebut. Sehingga dapat menjadi input guna revisi dan pengembangan kurikulum. Pertanyaan Kasih yang mau berkorban untuk orang lain disebut dengan A. agape B. eros C. philia Editor Rian Dwi Atmoko Sumber Brainly Tags Terkini
KASIHYANG BERKORBAN "Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita, jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita." (1 Yohanes
1 Korintus 133, “Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.” Berbicara tentang pengorbanan, siapa diantara kita yang pernah mengalaminya? Mungkin korban waktu, korban uang, korban tenaga? Tetapi pertanyaannya, seberapa banyak yang mau berkorban untuk orang lain? Terlebih lagi bagi mereka yang tidak ada hubungannya dengan kita. Bapak-Ibu, fakta membuktikan hanya sedikit saja orang yang mau berkorban untuk orang lain. Kalaupun ada, itupun ia lakukan karena ada faktor lain yang mempengaruhinya. Thanos vs Yesus Thanos Film Avengers Infinity War mengisahkan Thanos, seorang tokoh antagonis yang menjadi momok bagi para jagoan Marvel. Film ini menceritakan bagaimana Thanos berjuang mengumpulkan infinity stone satu per satu yang berjumlah 6 buah. Sebenarnya apa keinginan si Thanos ini? Dengan infinity stones, Thanos hendak melenyapkan setengah penduduk dari alam semesta! Ia melakukan hal ini hanya karena satu tujuan yaitu untuk suatu misi penyelamatan dunia! Ia melihat bahwa alam semesta ini menghadapi suatu bahaya yang gawat, yaitu overpopulation. Sumber daya yang terbatas di alam semesta tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup yang bertambah semakin banyak. Thanos dihina, diolok-olok, dan tidak dipandang, padahal ia membawa suatu misi penyelamatan dunia. Yang lebih mengesankan lagi, Thanos juga memiliki seorang anak tunggal yang sangat ia kasihi, yaitu Gamora. Dalam cerita ini, salah satu infinity stone yang harus dikumpulkan adalah soul stone. Bagaimana cara mendapatkannya? Batu ini hanya bisa diperoleh dengan jalan mengorbankan orang yang sangat dikasihi. Maka demi keselamatan seluruh dunia, dengan cucuran air mata yang sangat berat, Thanos menangkap Gamora yang dengan kuat meronta-ronta ingin melepaskan diri. Thanos membawanya ke pinggir tebing, lalu mendorongnya sebagai korban demi memperoleh soul stone. Misi penyelamatan Thanos dapat kita katakan sebagai perjuangan di dalam “pengorbanan demi kebaikan banyak orang”. Inilah tema yang cocok diberikan bagi Thanos. Nampaknya tema ini cukup familier bagi kita sebagai orang Kristen. Namun, apakah kisah keselamatan Thanos dapat dilihat sama dengan kisah keselamatan yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus? Sebelum masuk ke masalah pengorbanan, kita perlu tau bahwa dunia mengenal konsep segala cara dihalalkan demi mencapai tujuan yang baik atau mulia. Salah satu kisah cerita yang terkenal pada masa kecil adalah Robin Hood. Konsep ini sering kali digunakan dengan menempatkan hukum di dalam tangan manusia. Yang perlu dipertanyakan adalah apa atau siapa yang menentukan tujuan yang ingin dicapai itu mulia atau tidak mulia? Dan, pemegang konsep ini akan menjadi orang yang menghalalkan segala cara! Semua bisa dilakukan asalkan atas nama “kebaikan”. Melihat problem ini, kita harus sadar bahwa pembenaran suatu etika tidaklah selalu dari tujuan yang membenarkan cara. Tuhan menuntut ketaatan dan pertanggungjawaban kita dalam keduanya, baik tujuan maupun cara. Dalam Alkitab kita melihat Paulus mengecam konsep melakukan hal yang buruk supaya yang baik bisa dihasilkan Rm. 38. Ketaatan kepada hukum Tuhan seharusnya menjadi pedoman bagi tindakan etika kita. Dengan dasar ini kita akan coba melihat kepada kasus etika Thanos. Kita akan melihat secara sederhana dan singkat, cerita apa yang ia hidupi sehingga ia mengambil cara atau metode seperti demikian. Thanos, berdasarkan pengalamannya, melihat suatu masalah overpopulation dalam dunia ini. Masalah ini memang real ada. Dari kisah penciptaan, kita tahu bahwa Allah menciptakan dunia ini sungguh amat baik. Namun masalah muncul ketika manusia tidak lagi menjalankan hukum-hukum Allah. Solusi bagi hal ini tentu bukan dengan langkah ekstrem Thanos yang menghabisi separuh penduduk dunia dengan mengatasnamakan jalan keselamatan. Solusi ini tidak tepat sasaran meskipun terlihat cepat dan mudah tindakannya. Yesus Dalam cerita Avengers, kita melihat dengan jelas bahwa Gamora adalah kurban. Dia dipaksa oleh Thanos untuk dijadikan tumbal dalam menggenapi misi keselamatan. Apa daya karena kalah kekuatan, Gamora berhasil dikurbankan. Dia hanya bisa pasif dan pasrah, tidak punya kebebasan apa-apa. Dia victim dan hanya menjadi objek secara total. Sangat berbeda dengan gambaran Yesus di dalam Yesaya 537, Dia dianiaya, tetapi Dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulut-Nya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, Ia tidak membuka mulut-Nya. Ada sebuah kerelaan di sini, “Ia membiarkan diri-Nya.” Meski kita tahu bahwa Tuhan Yesus memiliki kekuatan untuk memanggil ribuan malaikat menolong-Nya saat ditangkap, tetapi itu tidak dilakukan-Nya. Di sini Dia menjadi “Subjek yang berkorban”. Sang korban itu secara aktif dan bebas mengorbankan diri-Nya demi orang lain. Ini suatu tindakan yang berbeda secara radikal. Cerita apa yang kita hidupi? Thanos atau Yesus? Dalam Yohanes 1512-13, Tuhan Yesus mendorong kita untuk hidup dalam kasih yang mengorbankan diri, seperti Dia sudah terlebih dahulu memberikannya kepada kita. “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.” Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kita dipanggil untuk berkorban bagi yang lain. Berkorban di dalam kasih dan bukannya mengurbankan orang lain demi diri sendiri. “You can sacrifice and not love. But you cannot love and not sacrifice.” Kris Vallotton CM Post Views 95Kasihyang mau berkorban untuk orang lain disebut dengan A agape B eros C from BUSINESS MISC at SMAN 1 Magelang - Magelang City
Artikel ini membahas tentang tokoh-tokoh Alkitab yang rela berkorban bagi orang lain. Ada banyak tokoh Alkitab yang rela berkorban bagi orang lain yang perlu kita teladani. Rela berkorban bagi orang lain adalah salah satu sifat manusia paling disukai. Sifat rela berkorban bagi orang lain dianggap sebagai sifat kepahlawanan. Alkitab juga banyak mencatat sifat kepahlawanan ini, atau sifat rela berkorban bagi orang lain. Baca juga 100 Tokoh Alkitab Terpopuler Dan Kisah Mereka Ada banyak tokoh Alkitab yang rela berkorban bagi orang lain, atau bagi sesamanya. Para tokoh Alkitab yang rela berkorban ini terdiri dari berbagai latar belakang profesi dan pekerjaan, baik kaya maupun miskin, baik para pejabat maupun orang awam, baik laki-laki maupun perempuan. Baca juga 15 Tokoh Alkitab Yang Murah Hati Tokoh-tokoh Alkitab yang rela berkorban ini juga terdiri dari tokoh-tokoh Alkitab yang ada di Perjanjian Lama, maupun tokoh-tokoh Alkitab yang ada di Perjanjian Baru. Mereka disebut rela berkorban sebab dalam satu atau beberapa ayat Alkitab disebut tentang perbuatan mereka yang rela berkorban bagi orang lain. Baca juga 10 Tokoh Alkitab Yang Memperjuangkan Keadilan Dan HAM Karena itulah mereka layak disebut sebagai orang-orang yang rela berkorban bagi orang lain. Mereka rela berkorban bagi orang lain secara materi, waktu, pikiran, bahkan mengorbankan hidup mereka. Baca juga 12 Pahlawan Iman Dalam Kitab Ibrani Ada yang berkorban bagi pimpinan/atasan mereka, bagi rekan mereka, bagi anggota keluarga mereka, bagi bangsa mereka, bahkan bagi semua bangsa. Lalu, siapa sajakah tokoh-tokoh Alkitab yang rela berkorban bagi orang lain? Berikut pembahasannya. 1. Yonatan Tokoh Alkitab yang rela berkorban bagi orang lain, yang pertama adalah Yonatan. Yonatan, anak raja Saul, bersahabat karib dengan Daud. Sekalipun ayahnya benci kepada Daud, bahkan berusaha membunuhnya, namun Yonatan sangat sayang kepada Daud dan selalu melindunginya dari niat jahat ayahnya. Daud dan Yonatan saling mengasihi serta mengikat perjanjian persahabatan. Dan Yonatan rela berkorban bagi Daud. Banyak barang-barang Yonatan yang diberikannya kepada Daud. Seperti jubah yang dipakainya, baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya 1 Samuel 181-4. Sekalipun Yonatan adalah anak raja, ia rela berkorban bagi Daud, yang saat itu dalam keadaan yang susah, karena selalu diburu oleh Saul, ayah Yonatan. 2. Rizpa Tokoh Alkitab yang rela berkorban yang kedua adalah Rizpa. Rizpa adalah gundik raja Saul. Setelah Saul meninggal, maka Rizpa menjadi seorang janda. Kemudian Abner, panglima raja Saul, mengambil Rizpa menjadi istrinya. Hal ini membuat anak Saul, Isyboset, menjadi marah. Tetapi Abner balik memarahi Isyboset, sehingga ia meninggalkannya dan mendukung raja Daud 2 Samuel 28; 2 Samuel 37-12. Rizpa punya sifat yang baik, ia punya kasih dan pengorbanan yang begitu besar bagi anak-anaknya. Saat itu terjadi tulah di Israel, rupanya karena Saul membunuh orang-orang Gibeon, yang sebenarnya tidak boleh dibunuh sesuai dengan janji bangsa Israel pada masa Yosua. Akibatnya bangsa Gibeon meminta tumbal tujuh orang dari anggota keluarga Saul. Dari antara ketujuh orang tersebut terdapat dua anak Rizpa. Mereka dihukum gantung hingga mati. Karena kasihnya kepada anak-anaknya itu, maka Rizpa rela berkorban dengan melindungi mayat-mayat mereka dari burung-burung dan binatang buas, siang dan malam. Ketika hal ini diberitahu kepada raja Daud, ia sangat tersentuh, sehingga ia meminta agar anak-anak Rizpa dikuburkan secara layak bersama tulang-tulang Saul dan Yonatan yang baru diambilnya setelah digantung oleh orang Filistin 2 Samuel 211-14. 3. Barzilai Tokoh Alkitab lain yang rela berkorban adalah Barzilai. Barzilai adalah seorang yang sangat kaya, namun sangat murah hati. Ia menyediakan makanan bagi raja Daud selama ia dalam pelarian di Mahanaim. Ketika itu Daud terpaksa melarikan diri dari Absalom, anak kandungnya, yang memberontak kepadanya dan menguasai kota Yerusalem. Setelah Absalom mati dan Daud bersiap-siap untuk kembali ke Yerusalem, Barzilai juga pergi menjemput raja Daud dan mengantarkannya hingga ke sungai Yordan, walau saat itu Barzilai sudah sangat tua, 80 tahun! Barzilai rela berkorban bagi Daud bukan hanya dalam bentuk materi, tetapi juga dalam bentuk waktu dan tenaga. Barzilai juga menolong Daud secara tulus dan iklas. Ia tidak mengharapkan balasan dari Daud atas perbuatan baiknya. Ketika Daud meminta Barzilai ikut dengannya, yang berarti tinggal di istana raja, dan Daud berjanji akan menanggung makanannya, Barzilai dengan halus menolaknya. Ia merasa sudah sangat tua dan tidak bisa lagi melakukan apa pun, malah nanti hanya akan menjadi beban bagi Daud. Sebaliknya, Barzilai merekomendasikan hambanya, Kimhan, untuk mengikuti Daud 2 Samuel 1931-39. 4. Eleazar, Anak Dodo Eleazar anak Dodo adalah salah satu prajurit raja Daud. Eleazar anak Dodo hanya disinggung dalam satu kesempatan di Alkitab, yang berkenaan dengan kepahlawanannya dan pengorbanannya bagi bangsa Israel. Diceritakan di Alkitab bahwa suatu ketika Eleazar anak Dodo ini sedang bersama-sama Daud, ketika mereka mengolok-olok orang Filistin, yang telah berkumpul di sana untuk berperang. Padahal pada saat itu orang-orang Israel telah mengundurkan diri. Tetapi Eleazer bangkit dan membunuh demikian banyak orang Filistin sampai tangannya lesu dan tinggal melekat pada pedangnya! Dan Tuhan memberikan pada hari itu kemenangan yang besar. Rakyat Israel datang kembali mengikuti dia, hanya untuk merampas dari apa yang telah dilakukan oleh Eleazar 2 Samuel 239-10. Eleazar rela berkorban bagi bangsanya dengan tetap berjuang melawan musuh sekalipun rekan-rekannya telah mengundurkan diri! 5. Sama, Anak Hage Sama, anak Hage, juga salah satu pahlawan raja Daud. Seperti halnya Eleazer anak Dodo, Sama anak Hage juga orang yang rela berkorban bagi bangsanya, Israel. Dikisahkan di Alkitab bahwa suatu ketika orang Filistin berkumpul di Lehi – di sana ada sebidang tanah ladang penuh kacang merah – dan tentara Israel telah melarikan diri dari hadapan orang Filistin. Maka berdirilah Sama anak Hage ini di tengah-tengah ladang itu, ia dapat mempertahankannya dan memukul kalah orang Filistin. Demikianlah diberikan Tuhan kemenangan yang besar 2 Samuel 2311-12. Sama anak Hage rela berkorban bagi bangsanya dengan tekun bertahan dari serangan musuh, bahkan di saat tentara lainnya telah melarikan diri! Pages 1 2GehgGT.