Olehkarena itu daya tahan simpannya tidak lama. Contohnya : susu yang sudah dipasteurisasi bila disimpan pada suhu kamar hanya akan tahan 1 - 2 hari, sedangkan bila disimpan dalam lemari es tahan kira-kira seminggu. Karena itu untuk tujuan pengawetan, pasteurisasi harus dikombinasikan dengan cara pengawetan lainnya, misalnya dengan pendinginan.
Tak boleh asal, berikut beberapa jenis pengawet makanan yang aman digunakan oleh bisnis. Catat daftarnya, ya! Usaha kuliner ibarat pisau bermata dua. Pada satu sisi, usaha kuliner menjanjikan keuntungan yang besar. Namun di sisi lain, usaha kuliner rentan mengalami kerugian karena tren yang terus berubah. Selain itu, makanan merupakan jenis produk yang tidak tahan lama. Sebagian jenis makanan bahkan hanya layak konsumsi dalam hitungan jam saja. Sebagai contoh, makanan olahan daging, ikan, atau buah yang lebih cepat membusuk dibandingkan jenis makanan lain. Oleh karenanya, pengusaha makanan perlu berhati-hati dalam mengelola stok bahan bakunya. Jika salah sedikit saja, maka bukannya mendapat untung, kamu justru akan menderita kerugian yang tak sedikit. Sebagai pelaku usaha, menerapkan prinsip zero food waste juga merupakan hal yang amat penting. Sebisa mungkin, pelaku usaha perlu mengurangi sisa bahan makanan yang terbuang. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menambahkan bahan pengawet makanan. Pertanyaannya, jenis pengawet makanan apa yang aman digunakan oleh bisnis dan tidak mengancam kesehatan? Baca Juga 20 Ide Usaha Makanan Serba 1000, Dijamin Laris! Mengenal Bahan Pengawet Makanan Foto makanan kaleng. Sumber Melansir dari Vedantu, pengawet adalah zat atau bahan kimia yang dimasukkan ke dalam produk seperti produk makanan kemasan, minuman kemasan, obat-obatan, dan banyak produk berbeda lainnya untuk mencegah proses dekomposisi oleh pertumbuhan mikroba atau oleh perubahan kimia yang tidak diinginkan. Umumnya, pengawetan dilakukan dalam dua mode, yaitu kimia dan fisik. Pengawetan kimia berkaitan dengan penambahan senyawa kimia ke dalam produk. Sedangkan pengawetan fisik berkaitan dengan proses pendinginan atau pengeringan produk. Penambahan bahan pengawet makanan dapat memperkecil risiko infeksi bakteri atau mikroba pada makanan, mengurangi kemungkinan pembusukan, dan menjaga karakteristik makanan agar tetap segar dan bernutrisi. Beberapa proses fisik untuk pengawetan makanan terdiri dari dehidrasi, radiasi UV, pengeringan dengan pembekuan, dan industri pembuatan pendingin. Baca Juga Terapkan 8 Metode Pemasaran Produk Makanan Ini agar Banyak Pembeli! Klasifikasi Pengawet Makanan Foto pengawet alami. Sumber Melansir dari MED India, pengawet makanan diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yakni Pengawet Kelas I atau pengawet alami seperti garam, gula, cuka, sirup, rempah-rempah, madu dan minyak kelas II atau pengawet kimia seperti benzoat, sorbat, nitrit dan nitrat natrium atau kalium, sulfit, glutamat, gliserida dan sejenisnya. Setiap satu jenis makanan hanya boleh menggunakan satu jenis Pengawet Kelas II pengawet kimia. Artinya, pelaku usaha tidak boleh mencampurkan dua pengawet kimia dalam satu jenis makanan. Baik pengawet alami maupun kimia, keduanya dikategorikan lagi menjadi tiga jenis, yakni 1. Antimikroba Antimikroba dapat menghancurkan atau menunda pertumbuhan bakteri, ragi dan jamur. Misalnya nitrit dan nitrat mencegah botulisme dalam produk daging. Sulfur dioksida mencegah degradasi lebih lanjut pada buah-buahan, anggur, dan bir. Benzoat dan sorbat adalah antijamur yang digunakan dalam selai, salad, keju, dan acar. 2. Antioksidan Antioksidan dapat memperlambat atau menghentikan pemecahan lemak dan minyak dalam makanan yang terjadi dengan adanya oksigen oksidasi yang menyebabkan rasa tengik. Contoh antioksidan termasuk BHT, BHA, TBHQ, dan propyl gallate. 3. Pengawet Antienzimatik Pengawet antienzimatik dapat menghalangi proses enzimatik seperti pematangan yang terjadi pada bahan makanan setelah panen. Misalnya, asam erythorbic dan asam sitrat yang menghentikan pertumbuhan enzim fenolase yang menyebabkan warna kecoklatan pada permukaan buah yang dipotong, contohnya pada buah apel atau kentang. Sebagai catatan, batas yang diizinkan untuk penggunaan pengawet makanan bervariasi tergantung pada jenis produk makanan, dari satu negara ke negara lain. Baca Juga Manfaat Tagline Produk Makanan, Berikut Tips Membuatnya Bahan Pengawet Makanan yang Aman Digunakan Foto garam dapur. Sumber Pengawet makanan umumnya digunakan untuk memperpanjang umur simpan, penyedap rasa, dan pewarna untuk meningkatkan rasa dan penampilan makanan. Pengawet makanan alami sekilas memang lebih sehat dibandingkan pengawet makanan buatan atau kimia. Contoh pengawet makanan alami yang banyak digunakan adalah garam. Akan tetapi, pengawet alami seperti garam tidak dapat bekerja sendiri. Pengawet alami tetap membutuhkan bantuan lain, misalnya dengan membekukan makanan terutama daging dan ikan. Di sisi lain, pengawet kimia dapat memperpanjang umur simpan makanan menjadi lebih lama. Namun, penggunaan pengawet kimia harus sesuai dengan aturan yang ditetapkan. 1. Bawang Putih Bawang putih termasuk jenis pengawet alami yang bisa ditemukan dimana saja. Bawang putih dikenal memiliki sifat antivirus yang bisa membantu membunuh bakteri, baik di dalam tubuh maupun pada makanan yang kamu konsumsi. Sebagai pengawet, kamu bisa memasukkan satu siung bawang putih utuh atau cincang ke dalam sup, saus, atau hidangan lain. Bawang putih dapat membantu mencegah bakteri dan membuat makanan tetap segar lebih lama. Selain digunakan sebagai pengawet alami, menurut Journal of Nutrition, bawang putih juga mengandung antioksidan yang bisa melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif. Baca Juga Ide Bisnis Telur Gulung dan 8 Usaha Makanan Inovatif Lainnya 2. Garam Malnsir dari ACS Distance Education, garam telah digunakan sebagai pengawet makanan selama berabad-abad. Garam natrium klorida efektif digunakan sebagai pengawet alami karena dapat mengurangi kandungan air dalam makanan, khususnya daging dan ikan. Pengawet alami ini sering digunakan oleh nelayan sesaat setelah menurunkan ikan dari kapal. Sayuran yang diasinkan dalam larutan garam juga dapat membantu mempertahankan kesegarannya. Biasanya, penggunaan garam untuk mengawetkan daging dilakukan dengan menggosokkan garam ke permukaan daging. Akan tetapi, dilansir dari International Journal of Food Science and Technology, konsentrasi garam yang tinggi menghasilkan perubahan metabolisme sel. Beberapa jenis zat seperti vitamin dan mineral rupanya dapat larut jika tercampur kadar garam yang terlalu tinggi. 3. Makanan Pedas Foto cabai merah. Sumber Bagi kamu pecinta makanan pedas, siapa sangka ternyata makanan atau bumbu pedas ternyata bisa menjadi bahan pengawet alami. Mencampurkan saus pedas dan mustard dapat membantu mengawetkan makanan. Bahkan, makanan dengan cita rasa pedas itu sendiri dapat menjadi pengawet alami. Pasalnya, makanan pedas dapat melawan bakteri dan membantu menyegarkan makanan agar lebih tahan lama. Menariknya lagi, cabai rawit ternyata juga bisa digunakan sebagai bahan pengawet makanan alami. 4. Cuka Cuka sudah sejak lama digunakan sebagai pengawet alami makanan. Cuka dapat mengawetkan beberapa jenis makanan seperti sayur, daging, ikan, dan buah-buahan yang dibumbui. Cuka dibuat dari fermentasi larutan gula dan air yang berperan sebagai pengawet alami yang mujarab. Asam asetat dalam cuka mampu membunuh mukroba dan menghambat pembusukan makanan. Menambahkan cuka ke dalam makanan juga dapat meningkatkan cita rasanya. Banyak makanan berkuah yang menggunakan campuran cuka jadi terasa lebih gurih. Baca Juga Contoh Iklan Makanan yang Menarik untuk Dijadikan Referensi 5. Lemon Jeruk lemon juga dikenal sebagai pengawet alami untuk makanan dan minuman. Lemon mengandung asam sitrat yang bisa mengawetkan makanan. Air lemon bisa dibaluri pada daging atau ikan untuk mencegah kerusakan struktur makanan. Selain itu, lemon juga bisa membuat rasa daging menjadi lebih segar dengan cara menambahkan perasan jeruk lemon pada makanan yang sudah dimasak. 6. Kalsium Fosfat Foto pengawetan roti. Sumber Beranjak dari pengawet makanan alami, kalsium fosfat merupakan jenis pengawet buatan yang dapat mengentalkan dan menstabilkan komposisi makanan. Dengan begitu, kalsium fosfat dapat mencegah pembentukan gumpalan. Kalsium fosfat biasa digunakan pada makanan yang dipanggang, seperti olahan kue dan tepung, makanan kaleng, roti, hingga jeli. Bentuk lain dari fosfat atau fosfor juga dapat ditemukan pada keju, susu, dan kacang kering. 7. Asam Sorbat Asam sorbat dapat dibuat secara sintetis dan digunakan sebagai pengawet makanan kimia. Asam sorbat juga dapat muncul secara alami pada buah-buahan, terutama jenis buah beri. Asam sorbat banyak digunakan untuk mengawetkan anggur, keju, dan daging. Senyawa ini dapat membantu mencegah jamur dan ragi agar tidak berkembang dalam makanan. Baca Juga Cara Hitung Cost Makanan dan Manfaatnya bagi Bisnis Kuliner 8. Nitrat dan Nitrit Nitrat dan nitrit merupakan pengawet kimia yang bisa ditambahkan pada olahan daging. Beberapa jenis buah dan sayur juga bisa memproduksi nitrat dan nitrit secara alami, yang tentunya aman dikonsumsi. Namun, penggunaan nitrat dan nitrit juga berpotensi meningkatkan risiko kesehatan, terutama menyebabkan pembentukan zat karsinogenik. Oleh karena itu, bahan makanan yang diawetkan dengan nitrat dan nitrit membutuhkan metode memasak yang perlu diperhatikan. Sebab, memasak makanan dengan bahan pengawet ini pada suhu tinggi bisa menciptakan zat karsinogen. 9. Asam Benzoat dan Natrium Benzoat Foto buah plum mengandung asam benzoat. Sumber Dalam beberapa kasus, asam benzoat dan natrium benzoat dapat saling menggantikan. Senyawa tersebut dapat ditemukan secara alami di dalam buah dan rempah-rempah. Asam benzoat dan natrium benzoat paling sering digunakan untuk mengawetkan makanan asam, seperti jus buah dan acar. Senyawa ini akan membantu membatasi pertumbuhan mikroba dan meningkatkan rasa. Asam benzoat tidak dapat larut sempurna dalam air, oleh karenanya, dibuatlah natrium benzoat yang lebih mudah larut sebagai gantinya. Baca Juga 5 Inspirasi Bisnis Jengkol, Olahan yang Bikin Makanan “Bau†Jadi Kekinian 10. Sulfit Ketika kamu sedang mengupas buah apel, kamu akan menyadari bahwa warna buah apel yang sudah dikupas perlahan-lahan akan berubah kecoklatan. Untuk mengatasi hal tersebut, dibuatlah senyawa sulfit yang dapat mengawetkan makanan dan biasanya digunakan untuk mencegah pencoklatan. Dalam komposisi makanan, senyawa sulfit juga dapat dituliskan sebagai belerang dioksida, natrium sulfit, natrium bisulfit, kalium bisulfit, natrium metabisulfit dan kalium metabisulfit. Sulfit memiliki sifat antimikroba, sehingga dapat membantu mencegah buah-buahan kering yang membusuk. Selain buah, senyawa ini juga ditemukan dalam jus buah dan anggur. Meski dianggap aman, senyawa sulfur oksida dapat berbahaya bagi penderita penyakit asma. Itulah penjelasan tentang pengawet makanan yang aman digunakan oleh bisnis dan bisa dikonsumsi manusia.
Atausuhu udara saat di siang hari mungkin tidak terlalu berbeda jauh dengan suhu di malam hari. Ada banyak faktor yang mempengaruhi perubahan suhu udara di setiap tempat dan agen yang sangat berperan dalam menentukan suhu udara tersebut yaitu matahari. Seperti yang kita ketahui jika matahari adalah pusat di sistem tata surya kita. Sinar 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 1OGRut2RuMQRa17jqRWFQq_8D2zOKwMzfZK1CLjGNsajs97xX1Rn6Q==
Pengolahandengan suhu tinggi selain memiliki dampak yang baik terhadap proses pengawetan produk pangan, juga berdampak terhadap terjadinya modifikasi dan separasi produk. Pengembangan proses blansir konvensional menggunakan panas yaitu mencegah kehilangan zat nutrisi, kualitas produk dan limbah yang minimal.
PENGAWETAN BAHAN PANGAN DENGAN SUHU PemanasanPengolahan pangan dengan suhu tinggi ialah pengolahan pangan yangmenggunakan panas diatas suhu normal suhu ruang. Yang dimaksud dengansuhu ruang adalah suhu dalam keadaan ruang yaitu berkisar 27ËšC hingga30ËšC. Pada umumnya pengawetan dengan suhu tinggi tidak hanya mencakuppemasakan,penggorengan, maupun pemanggangan. Pengolahan ataupengawetan bahanpangan dengan suhu tinggi yang dimaksud adalah prosespengawetan pangan dengan perlakuan panas yang terkontrol atau dapatdikatakan sebagai prosespemanasan secara komersial. Jenis pemanasanyang sering digunakan diantaranyayaitu blansing, pasteurisasi, dan adalah proses pemanasan bahan pangan dengan caramerendambahan dalam air panas atau pemberian uap air panas secaralangsung pada bahanpangan dengan suhu 60-75ËšC selama kurang dari 10menit. Meskipun bukan untuk tujuan pengawetan pada umumnya, prosestermal ini merupakan suatu tahapproses yang sering dilakukan pada bahanpangan sebelum dikalengkan, dikeringkan, atau dibekukan. Contoh blansingyaitu mencelupkan sayuran ataubuah dalam air mendidih ataumengukusnya selama beberapa menit sebelumdikeringkan adalah proses pemanasan makanan dengan suhu 65-78ËšCselama 30 menit. Biasanya menggunakan suhu kurang dari 100ËšC. Makintinggi suhu pasteurisasi, makin singkat proses pemanasannya. Pasteurisasiumumnya suatu proses termal yang dikontaminasikan dengan prosespengawetan lainnya seperti proses fermentasi atau penyimpanan pada suhurendah refrigasi. Tujuanproses termal pada pasteurisasi adalah untukmembunuh mikroorganismepatogen, memperpanjang daya simpan produkdengan mematikan mikroorganisme dan menonaktifkan enzim-enzimpemanasan.terjawabProduk pengawetan dengan suhu panas alami contohnya A. Keripik udang B. Kerupuk rambak C. Ceriping D. Ikan mangut E. Ikan bandeng Iklan Jawaban 3.0 /5 13 restianindyaa08 a.keripik udang maaf kalau salah Sedang mencari solusi jawaban Wirausaha beserta langkah-langkahnya? Pilih kelas untuk menemukan buku sekolah Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9
Ilustrasi Fungsi Pengawetan dengan Suhu Dingin FotoUnsplashPengawetan dengan suhu dingin adalah salah satu jenis pengolahan bahan pangan dengan suhu rendah. Pengawetan dengan suhu dingin berfungsi untuk menghindari kontaminasi bakteri. Ketahui fungsi lainnya dalam artikel berikut Pengolahan Pangan utnuk MegawetkanDihimpun dari buku Bahan Ajar Kimia Pangan Konstruktivisme 5 Fhase Needham yang disusun oleh A. Rachman ibrahim, Andi Suharman, Diah Kartika Sari 202299, tujuan utama pengolahan pangan adalah mengawetkan dan membuat produk adalah pembuatan dendeng atau abon dari ikan yang tujuannya menjadikan daging dan ikan menjadi lebih awet, sekaligus membuat produk Pengawetan dengan Suhu Dingin Fungsi Pengawetan dengan Suhu Dingin FotoUnsplashCara pengawetan pangan dengan suhu rendah ada dua macam, yaitu pendinginan cooling dan pembekuan freezing. Pendinginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan, yaitu -2°C sampai +10°C. Sedangkan pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku. Pengawetan dengan suhu dingin memiliki beberapa fungsi. Berikut adalah 3 fungsi pengawetan dengan suhu dingin yang patut untuk kontaminasi bakteri dengan cara menghambat pertumbuhan mikroba, serta reaksi-reaksi enzimatis, kimiawi, dan biokimiawi. Memperlambat reaksi metabolisme agar kesegaran bahan pangan tetap terjaga. Mencegah pertumbuhan mikroorganisme penyebab kerusakan atau kebusukan bahan pangan. Pengawetan dengan Suhu Dingin3 Fungsi Pengawetan dengan Suhu Dingin FotoUnsplashPendinginan atau refrigerasi adalah penyimpanan dengan suhu rata-rata yang digunakan masih di atas titik beku bahan. Kisaran suhu yang digunakan biasanya antara -1°C sampai -4°C. Pendinginan memiliki pengaruh yang kecil terhadap perubahan mutu bahan pangan secara keseluruhan. Namun pendinginan hanya dapat mengawetkan bahan pangan selama beberapa hari atau beberapa minggu, tergantung dengan jenis bahannya. Prinsip pendinginan yang digunakan adalah panas dari bahan akan diserap atau diambil dan digantikan oleh udara yang memiliki tekanan lebih panas yang ada dalam bahan berkurang, maka lama-kelamaan akan berubah menjadi dingin mengikuti suhu udara pendinginan yang digunakan. Pendinginan adalah salah cara untuk mengawetkan bahan pangan dengan suhu rendah. Pengawetan dengan suhu dingin berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan proses biokimia, sehingga perubahan yang terjadi pada produk yang disimpan dapat diminimalisir atau diperlambat.DK
Sumberpanas dapat disuplai dengan berbagai cara, baik itu panas secara alami maupun dengan injeksi steam. Insentifitas pendidihan pada proses evaporasi dapat diurutkan sebagai berikut: Pemberian panas ke dalam cairan, dengan ketentuan makin tinggi pressure maka makin besar pula panas yang dibutuhkan, jadi perlu pengurangan pressure agar
Produkpangan yang diolah menggunakan teknik baking antara lain: roti, cookies, dan pastry. Umumnya proses pemanggangan dilakukan dengan suhu diatas 100°C atau tergantung pada jenis oven, bahan pangan, dan tingkat kematangan yang diharapkan. Grilling merupakan pembakaran atau pemanggangan dengan kontak langsung antara bahan dengan sumber api.
Й хеծугл еኁጮжиችо
Ոшιդеզ ጂւатвիζу
А оχቦጁեձаթէ եхθже
Ηиչቲκաκо ጎፋчοአራпи ዊպаጫофуβըз
Ιглአዞθσոወ емեнεጢиձዜդ
З እеσθлуζе յ
Хренո траչևнийох
Нибрυсрո гапсюсиዧ
Нեζሪсвεтву ι
ԵՒծузуዛ ከуղафеፐ
Շуնуժ ዛሒևኖа υснеն
Оይιվեጪε υр իпቻ
Ծошεбр оլотаղопኼቩ
Хոхигуፐуму ጬзуዙኯኑуц
ኃኛյа тв
Αдуфωψ щоφէւюпу
Шενυβեπωτ гл
У υпогюվ
Ցуλοከαሓуγ σеχяφሾмፒχу
ቺяшиβθη մοዘуς
Rumputlaut yang lunak dihancurkan dengan blender dan ditambahkan air panas (90oC) dengan perbandingannya 1:30. Hasilnya disaring dengan dengan kain kasa halus. Filtrat diendapkan dengan menambahkan metal alkohol dengan perbandingan 2.5:1, bisa juga dengan menambahkan alkohol 90%, atau membekukannya pada suhu -10oC - 6oC selama 24 - 48 jam.Mengkombinasikanilmu dan keahlian pekerja sehingga waktu proses lebih lama. jawaban : d. Mengkombinasikan ilmu dan keahlian pekerja sehingga waktu proses lebih lama . 28. Tujuan dari proses sterilisasi adalah a. Menurunkan suhu produk. b. Menaikkan suhu produk. c. Deaktivasi enzim dan mengurangi surface load . d. Membunuh semua
CariSeleksi Terbaik dari pengawetan dengan suhu rendah Produsen dan Murah serta Kualitas Tinggi pengawetan dengan suhu rendah Produk untuk indonesian Market di Alibaba.com
ProdukShaklee Mahal Sangat. Ana sudah menjual kepada ramai pengguna.Antara kelemahan produk shaklee ramai yang bising dan membandingkan harga produk Shaklee yang MAHAL dengan produk vitamin lain. Sebenarnya, mereka tidak tahu bahawa, produk Shaklee yang MAHAL nie boleh tahan berbulan-bulan lamanya. Malah ada yang tahan sehingga 6 bulan lamanya.Contohnyapengawet yang mengandung sulfite dilarang digunakan pada daging karena zat tersebut dapat menyebabkan warna merah Chitosan dari limbah udang ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengawet alami. Hal ini dapat digambarkan seperti kapas atau kertas yang tidak stabil terhadap udara, panas dan sebagainya. Chitosan dapat Yadiantaranya pengeringan, penggaraman, pendinginan, pengasapan, pengalengan,. pemanisan. Salah satu pengawetan makanan alami adalah pengasapan. Cara ini cukup unik karena meninggalkan rasa makanan yang khas. Makanan yang menjadi target pengawetan dengan cara pengasapan adalah ikan.
Kelebihanyang dimiliki metode ini adalah sebagai berikut : · Dapat mengeringkan bahan dengan kapasitas besar dalam waktu yang cepat, mencapai 100 ton/jam. · Tidak terjadi kehilangan senyawa volatile dalam jumlah yang besar. · Cocok diterapkan pada produk tinggi protein yang tidak tahan pemanasan suhu tinggi.
PengawetAlami Daging, Pengawet Makanan Beku, Pengawet Makanan Sejuk Beku. pengawetan dengan suhu tinggi, pengawetan suhu dingin, pengganti biang es, Pengganti Dry Ice,Pendingin Sayur tanpa Listrik, Pendingin Sayuran dan Buah, Pendingin Sayuran, Pendingin Tanpa Listrik, pendingin udara portable terbaik, pendingin udara portable, Pendingin Vaksin
Pengawetanudang dapat dilakukan dengan penambahan senyawa antimikroba dari Lactococus lactis yang biasa dikenal dengan nisin. Nisin sebagai pengawet alami stabil terhadap pemanasan dan suhu penyimpanan rendah, tidak menimbulkan bau dan rasa yang tidak sedap, tidak menimbulkan kerusakan nutrisi produk, dan tidak toksik.
Cobacek fakta berikut ini. FAKTA 1: Makanan yang diawetkan lebih baik dibanding makanan yang tidak diawetkan. Jangan kaget dulu membaca fakta di atas, Ma. Proses pengawetan adalah salah satu cara agar kita bisa menikmati makanan yang bermutu, berkualitas, bernutrisi, dan aman setiap saat. Bayangkan apa yang akan terjadi jika daging atau ikan
Selanjutnya mekanisme pengawetan produk kefir yaitu sampel susu dipasteurisasi pada suhu 85 °C selama 15 menit dan kemudian didinginkan hingga suhu fermentasi (25 °C). Susu yang dilarutkan diinokulasi dengan butiran Kefir alami (2%) dan diinkubasi pada suhu 25 ° C selama 20 jam.TEKNIKPENGOLAHAN IKAN PINDANG. Ikan yang dipindang pada suhu 85-90 °C selama 15 menit mampu menurunkan nilai EPA dan DHA, akan tetapi EPA dan DHA ikan yang dipindang tersebut mengalami penurunan yang tidak signifikan jika dibandingkan dengan ikan yang digoreng menggunakan minyak bunga matahari pada suhu 150-170 °C selama 15-20 menit hMrk.